jantung ini berdegup kencang
mata menatap tiada berkedip
mencoba melihat sejauh mungkin
berharap menemukan titik tepian
kuda besi mencoba berpacu
melawan riak air yang mencekam
merangkak perlahan
mencoba melawan keterbatasan
terdengar teriakan peringatan
tertangkap tangis bocah oleh ku
terlihat wajah wajah tak berdaya
duh gusti gemetar sudah tangan dan lutut ini
terpancar kepanikan dalam terang hari
tersirat ketakutan dalam kegagahan bumi
tersimpan keputus asaan dalam indahnya cakrawala
air yang tenang itu berontak
panasnya beton hitam jalan menghilang
hitam kokoh menyiratkan kesombongan
berganti air yang dingin dan hening
mencekam siap menerjang...
Jumat, Februari 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar