Jumat, April 18

Janjiku.....

Satu kehidupan baru kan hadir
Akulah yang akan menjadi jalan
Seharusnya ini topik bahagia
Tetapi nelangsa yang kudapat

Pedih terasa bathin
Ingin sanubari menjerit
Dosa besar apakah aku ?
Hingga perih datang tak terkira

Kuusap lembut perut ini
Masih datar tampak disana
Belum kurasakan gerakan
Apalagi suara nan polos

Anakku sayang...
Betapa ibumu ingin menangis tanpa henti
Betapa sakitnya jiwa ibumu ini
Tapi aku sangat menyayangimu nak...

Walau Dia hidup dalam dunianya
Walau hanya berpacu dengan impiannya
Aku berjanji padamu anakku...
Janji yang akan ku buktikan

Cintaku akan memenuhi setiap ruang kosong
dalam hidupmu.....

Kamis, April 17

Kesendirian

Hening terasa ruangan ini
Hanya detik jam yang terdengar
Berpacu dengan detak jantungku
Seperti tak ada kehidupan

Dimanakah aku ?
Siapakah yang membawaku kemari ?
Kupandang sekeliling
Kuamati tiap jengkal udara dalam ruangan

Apakah kemarin hanya mimpi ?
Tapi ruangan ini nyata...
Detak suara diluar pun nyata
Tetapi mengapa saat ini ku sendirian

Dimanakah kau ?
Kucari untaian indah cintamu
Kutelusuri jalan yang terlewati
Tapi lagi lagi kau tak ada

Aku lelah menangis
Airmataku telah kering rasanya
Tapi nyatanya semua semu kurasa
Lagi dan lagi kesendirian yang selalu menemaniku....

Senin, April 14

Aku Sayang Kamu

Tatapan selalu menerawang
Duduk diam dalam impian
Mencoba mencari harapan baru
Yang terus kau kejar

Asyik dalam kehangatan cita cita mu
Berkutat dalam kesendirian
Tak menoleh walau kupanggil
Bagai dalam rumah kaca tak berpintu

Aku berlari mengejarmu
Kucoba menyentuh tanganmu
Bahkan ku genggam tanganmu
Tapi kau berlalu tak peduli

Tak berartikah aku ?
Lalu mengapa kau pinta aku
Kau luncurkan keindahan dalam benakku
Membuaiku dalam cinta

Walau kau tak mendengar suaraku
Ku selalu duduk didekatmu
Walau kau tak melihat diriku
Yakinlah aku selalu disampingmu

Menunggumu untuk memelukku kembali....
Aku sayang kamu.....




Jumat, April 4

Kebahagiaan Kosong

Ramai suasana jalan
Matahari pun bersinar terik
Menyinari tingkah pola manusia
Yang larut dalam hidup

Hanya sepi yang kurasa
Aku melangkah tak tentu arah
Mencoba mencari kawan dalam sendiriku
Menemukan pelipur lara yg sedih

Kucoba merangkai angan yang indah
Kususun impian dengan manis
Kulambungkan khayalan setinggi langit
Memupuk harapan akan kebahagiaan

Entah sejak kapan kusadari
Hanya kesendirian lah kawanku
Dan kesepianlah pelipur laraku
Ternyata airmata kekasih setiaku